Apa Itu AI Generatif dan AI Prediktif? Ini Perbedaan, Cara Kerja, dan Kapan Menggunakannya

Kecerdasan buatan (AI) sudah semakin akrab dalam kehidupan sehari-hari. Tapi tahukah kamu bahwa AI tidak cuma satu jenis? Secara umum, AI terbagi menjadi dua kategori besar yang paling sering digunakan saat ini: AI Generatif dan AI Prediktif. Keduanya sama-sama menggunakan data dan algoritma canggih, tapi punya fungsi, cara kerja, dan penerapan yang berbeda.
Kalau kamu masih bingung bedanya, artikel ini akan membantu kamu memahami dengan jelas. Yuk, kita bahas satu per satu secara lengkap!
Apa Itu AI Generatif?
AI Generatif adalah jenis kecerdasan buatan yang bisa menciptakan sesuatu yang baru. Teknologi ini tidak hanya menganalisis data, tetapi juga dapat menghasilkan teks, gambar, musik, kode, dan bahkan video dari nol berdasarkan pola yang telah dipelajari.
Contoh nyata dari AI Generatif:
- ChatGPT (membuat teks/artikel)
- Midjourney dan DALL·E (menghasilkan gambar)
- GitHub Copilot (membantu menulis kode program)
- Sora dari OpenAI (generasi video berdasarkan prompt teks)
Cara Kerja AI Generatif
AI generatif dilatih dengan model bahasa besar (Large Language Models) atau model pembelajaran mendalam (deep learning). Saat kamu memberi prompt, AI akan memprediksi dan menyusun kata atau elemen visual berdasarkan pola yang pernah dilihat.
Kapan Menggunakan AI Generatif?
Gunakan AI generatif ketika kamu butuh:
- Menulis artikel, deskripsi produk, atau caption media sosial
- Mendesain ilustrasi atau konsep visual
- Membantu brainstorming ide konten
- Membuat musik atau video pendek dari prompt
Apa Itu AI Prediktif?
AI Prediktif adalah jenis kecerdasan buatan yang digunakan untuk memprediksi hasil atau tren berdasarkan data historis. AI ini sangat berguna dalam analisis data, manajemen risiko, peramalan penjualan, dan diagnosis medis.
Contoh nyata dari AI Prediktif:
- Rekomendasi produk di e-commerce
- Prediksi cuaca
- Deteksi fraud di kartu kredit
- Analisis risiko pinjaman di aplikasi fintech
Cara Kerja AI Prediktif
AI prediktif menggunakan algoritma statistik seperti machine learning, regresi, atau decision tree. Sistem ini belajar dari data masa lalu untuk membuat prediksi tentang masa depan.
Misalnya, kalau sebuah toko punya data penjualan selama 5 tahun, AI prediktif bisa memperkirakan produk apa yang akan laku bulan depan.
Kapan Menggunakan AI Prediktif?
Gunakan AI prediktif saat kamu butuh:
- Memperkirakan permintaan produk
- Menganalisis perilaku pengguna
- Mengidentifikasi potensi kerugian
- Menyusun strategi pemasaran berbasis data
Tabel Perbandingan Singkat: AI Generatif vs AI Prediktif

Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Kamu?
Jika kamu butuh konten kreatif atau otomatisasi dalam produksi konten, maka AI Generatif adalah jawabannya.
Jika kamu ingin mengambil keputusan berbasis data atau mengelola risiko bisnis, maka AI Prediktif lebih cocok.
Kabar baiknya, keduanya bisa saling melengkapi! Banyak perusahaan kini menggabungkan AI generatif dan prediktif untuk hasil yang lebih maksimal—misalnya membuat kampanye pemasaran (generatif), lalu menganalisis performanya (prediktif).
Penutup
Baik AI Generatif maupun AI Prediktif punya peran penting dalam transformasi digital saat ini. Dengan memahami perbedaan, cara kerja, dan penggunaannya, kamu bisa memilih solusi AI yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi atau bisnismu.